PENERAPAN
K3
DI
SEKTOR
LISTRIK
Di dalam dunia kerja baik di
perusahaan besar maupun di perusahaan kecil, haruslah mengutamakan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja bagi karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, contohnya
pada salah satu perusahaan negeri terbesar di Indonesia seperti PLN (Perusahaan
Listrik Negara) yang merupakan salah satu sektor listrik yang berperan dalam menyalurkan sumber listrik ke seluruh
Indonesia dan sangat menerapkan sistem K3 bagi para pekerjanya. Perlu diketahui
bahwa peran K3 itu sangatlah penting dan merupakan suatu kewajiban untuk
dilaksanakan bagi tiap-tiap perusahaan negeri maupun swasta, karena peran dari
K3 itu sangat penting maka otomatis akan mempengaruhi produktivitas perusahaan
dan itu sudah seharusnya merupakan salah satu hak dari setiap karyawan yang
bekerja. Untuk itulah peran teknologi juga akan mempermudah bagi SDM yang ada
di lapangan dalam menjaga keselamatan
dan kesehatan kerja.
Para pekerja yang bekerja di PLN sangat banyak
memiliki resiko kecelakaan kerja, karena pekerjaan yang di tanggung mereka
merupakan salah satu pekerjaan yang tingkat resiko kecelakaan kerjanya tinggi .
Salah satu faktor bahaya dari pekerjaan ini ialah faktor fisik/mekanis. Pekerjaan orang-orang ini langsung berhadapan
dengan listrik yang memiliki tegangan tinggi yang bisa saja suatu saat dapat membahayakan
keselamatannya, bahkan dapat merenggut nyawa seseorang apabila terjadi
kesalahan teknis atupu kesalahan kerja dari petugas itu sendiri. Maka dari itu
peran K3 sangatlah berperan penting apalagi saat ini PLN sudah menjadi World Class Company .
Salah satu contoh kasus kecelakaan kerja
seperti : Berawal dari dua orang karyawan PLN yang berangkat dari rumahnya
untuk bekerja, kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja ada. Bisa saja kedua
mungkin tertabrak mobil yang lewat atau malah karyawan tersebut yang menabrak
orang. Banyak hal yang kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Kemudian
sesampainya di kantor PLN, dua orang
karyawan PLN tadi ditugaskan untuk memperbaiki gardu listrik trafo yang tinggi
pada salah satu tempat yang berada di tengah-tengah kota. Pada saat memasang
gardu listrik trafo tersebut, salah satu karyawan yang bertugas memakai APD
(Alat Pelindung Diri) yang baik dan lengkap dalam bekerja dan salah seorang
karyawan yang lainnya hanya memakai APD (Alat Pelindung Diri) dengan seadanya,
contohnya seperti hanya memakai baju bekerja tanpa memakai safety belt atau pun perlengkapan APD yang lainnya, ini merupakan
salah satu kesalahan yang fatal dilakukan oleh karyawan tersebut. Perlu
diketahui bahwa, penggunaan APD sangatlah penting adanya bagi setiap karyawan
yang bekerja, terutama pada pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya/resiko yang
tinggi, seperti halnya para petugas PLN ini. Besar kemungkinan salah soerang
karyawan PLN yang tidak lengkap dalam menggunakan APD tadi, bisa
saja jatuh dari ketinggian pada saat bekerja karena tidak menggunakan safety belt dan salah satu yang paling
fatalnya lagi apabila tersetrum listrik dengan tegangan tinggi, yang
mengakibatkan nyawa karyawan tersebut bisa terancam dan untuk petugas yang
satunya lagi karena dia menggunakan safety
belt yang baik dan peralatan APD yang lengkap, kecil kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja pada dirinya, akan tetapi bukan berarti ia terhindar dari
kecelakaan kerja tersebut, bisa saja ia juga mengalami kecelakaan kerja yang
sama seperti salah satu karyawan yang tidak lengkap menggunakan APD dengan
lengkap . Karena penggunaan APD bukanlah sesuatu yang bisa membuat seseorang
terhindar dari kecelakaan kerja, akan tetapi hanya untuk melindungi seseorang
dalam melakukan pekerjaannya, sehingga kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja.
Kemudian, kedua karyawan tadi mulai
bekerja dalam pemasangan gardu listrik trafo tersebut. Dalam pemasangan gardu
listrik trafo ini mereka menggunakan tangga
yang tinggi sesuai dengan tinggi gardu listrik trafo tersebut. Akan tetapi pada
saat melakukan pekerjaan tidak sengaja terjadi kesalahan teknis, yang mengakibatkan
keduanya tersetrum listrik tegangan tinggi dan keduanya sama-sama terkejut akibatnya mereka
jatuh ke bawah. Salah seorang petugas yang tidak memakai APD lengkap, ia cidera dan terluka parah akibat jatuh
karena tidak menggunakan safety belt .
Salah seorang petugas yang memakai APD lengkap , ia tidak jatuh karena ia memakai APD
yang baik dan lengkap, ia pun terhindar dari kecelakaan kerja akan tetapi ia
hanya mengalami cidera ringan saja. Dapat dibayangkan, apabila ia juga tidak
menggunakan peralatan APD yang baik dan lengkap seperti salah seorang temannya
tadi, ia bisa saja ikut terluka parah karena jatuh, akan tetapi ia
terselamatkan kan penggunaan APD yang lengkap. Untuk itu, peran dari APD (Alat
Pelindung Diri) bagi seseorang dalam bekerja dan haruslah diperhatikan penggunaanya.
Setelah itu, kedua petugas tersebut di
bawa kerumah sakit dan dirawat. Untungnya kedua petugas tadi dapat
terselamatkan dan akhirnya sembuh di kemudian hari. Mereka pun dapat bekerja
kembali seperti biasanya. Akan tetapi, akibat dari kecelakaan kerja yang pernah
mereka alami, karyawan yang tidak memakai APD tidak lengkap ia mengalami patah tulang dan luka
yang cukup berat dan mengalami cacat ringan di tubuhnya. Akan tetapi, pada
karyawan yang memakai APD lengkap, luka
yang ia alami pun segera sembuh dan ia tidak mengalami cacat ditubuhnya seperti
yang dialami oleh salah seorang karyawan temannya yang tidak memakai APD
lengkap.
Salah seorang karyawan yang tidak
memakai APD lengkap, ia mengakui bahwa
ia tidak lah mengerti bagaimana penggunanaan APD yang baik dan benar dan apa
manfaat dari penggunaan APD itu. Sedangkan salah seorang karyawan lain yang
memakai APD lengkap, ia sudah sangat mengerti akan manfaat penggunaan APD pada
saat bekerja dan bagaimana cara memakai APD yang baik dan benar. Untuk itu,
peran APD (Alat Pelindung Diri) juga haruslah didukung peran oleh orang-orang
yang bekerja dalam menanggulangi K3. Agar apabila pada saat seorang karyawan
bekerja, ia sudah mengerti akan pentingnya penggunaan APD bagi dirinya dan ia
juga lebih dapat mengerti bahwa pentingnya APD dalam bekerja. Peran
dari orang-orang yang bekerja di K3 tidak hanya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, mereka juga bekerja dalam menanggulangi penyakit akibat kerja
(PAK).
KESIMPULAN :
Inti
dari terlaksananya K3 dalam PLN adalah
adanya kebijakan standar. Berupa kombinasi aturan sanksi dan benefit
dilaksanakannya K3 oleh perusahaan bagi pekerja dan perusahaan atau dengan kata
lain adanya suatu kebijakan mutu K3 yang dijadikan pedoman atau acuan bagi
pekerja dan pengusaha. Untuk itu PLN merupakan salah satu perusahaan di
Indonesia yang menerapkan sistem K3 bagi para pekerja nya dan merupaka salah
satu perusahaan terbesar yang sudah diakui dan berstandar sebagai World Class Company pada perusahaan listrik di dunia. Karena K3
itu ibarat Way Of Life dan dalam
pekerjaan semacam ini haruslah dituntut untuk mengerti dalam penggunaan APD
yang baik dan benar dan apa manfaatnya kemudian apa resiko bahaya maupun
kecelakaan pada saat bekerja dan bagaimana seseorang itu mempertahankan kesehatan
nya dalam bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar